ABSTRAK
Perkembangan Teknologi Informasi sekarang ini
berkembang dengan pesat dan berdampak pada dunia pendidikan. Perkembangan yang dimaksud adalah segala bentuk pemanfaatan komputer dan
internet untuk pembelajaran. Teknologi Informasi mampu menjangkau strategi belajar yang lebih luas
dan kompleks dengan
bantuan komputer dan internet. Guru dapat menggunakan pembelajaran dengan
bantuan komputer untuk mempermudah transfer ilmu. Selain itu, dengan
pembelajaran berbasis internet baik siswa ataupun guru dapat dengan mudah
mengakses informasi. Pemanfaatan
teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan
internet ataupun penggunaan komputer sebagai media interaktif untuk dapat
dengan cepat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik
sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efektif.
Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran yaitu sebagai media
penyampaian materi ajar yang dibuat dalam suatu program.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
berkontribusi besar dalam kemaju pendidikan. Teknologi informasi juga harus
disesuaikan dengan sifat dan tujuan pembelajaran. Di mana teknologi informasi diharapkan bisa membantu memecahkan
permasalahan pendidikan yang sedang dihadapi.
Kata Kunci : Pembelajaran berbantuan
komputer, pembelajaran berbasis internet, pemanfaatan teknologi informasi dalam
pendidikan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi Informasi
Seiring
perkembangan zaman, kecanggihan teknologi tak dapat dipisahkan dari kehidupan.
Kemajuan tersebut juga berdampak pada pendidikan. Yaitu teknologi informasi.
Menurut William
& Sawyer (Abdul Kadir & Terra CH, 2003), teknologi informasi didefinisikan
sebagai teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi kecepatan
tinggi, yang membawa data, suara, dan video. Definisi ini memperlihatkan bahwa
dalam teknologi informasi pada dasarnya terdapat dua komponen utama yaitu
teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi komputer yaitu teknologi
yang berhubungan dengan komputer termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan
dengan komputer. Sedang teknologi komunikasi yaitu teknologi yang berhubungan
perangkat komunikasi jarak jauh, seperti telepon, feximil, dan televisi.[1]
Sedangkan para
ahli lainnya mengemukakan bahwa teknologi informasi adalah sarana dan prasarana
(hard-ware, software, useware) sistem
dan metode untuk memperoleh, mengirim, mengolah, menafsir ,menyimpan, mengorganisasikan
dan menggunakan data secara bermakna. Adapun fungsi teknologi informasi dalam pendidikan : Sebagai gudang ilmu, sebagai alat bantu pembelajaran, sebagai fasilitas
pendidikan, sebagai standar kompetensi, sebagai penunjang administrasi, sebagai
alat bantu manajemen sekolah, sebagai infrastuktur pendidikan (Indrajit,
2004:56).[2]
Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan teknologi informasi adalah suatu
teknologi sebagai implementasi dari kemajuan zaman di mana menggabungkan antara
jaringan nirkabel dan sebagainya untuk membantu manusia.
Teknologi yang
dimaksud di sini adalah segala bentuk pemanfaatan komputer dan internet untuk
pembelajaran. Ada banyak definisi dari pembelajaran berbasis komputer. Media
pembalajaran berbasis komputer, atau biasa disebut pembelajaran berbantuan
komputer (Computer Assisted Instructional/CAI)
adalah salah satu media pembelajaran yang sangat menarik dan mampu meningkatkan
motivasi belajar peserta didik. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran
interaktif dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, di antaranya progam Computer-Assisted Learning (CAL),
konferensi komputer, surat elektronik atau electronik mail (e-mail) dan komputer multimedia yang
kemudian disebut multimedia pembelajaran interaktif. Pembelajaran melalui CAI
ini bersifat off-line sehingga dalam
penggunaannya tidak tergantung pada adanya akses ke internet.
Program pembelajaran berbantuan komputer ini
memanfaatkan seluruh kemampuan komputer, terdiri dari gabungan hampir seluruh
media, yaitu: teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi. Seluruh
media tersebut secara konvergen, akan saling mendukung dan melebur menjadi satu
media yang luar biasa kemampuannya. Salah satu keunggulan media komputer ini
yang tidak dimiliki oleh berbagai media lain, ialah kemampuannya untuk
memfasilitasi interaktivitas peserta didik dengan sumber belajar (content) yang ada pada komputer (Man And Machine Interactivity).
Pendidikan berbasis komputer (Computer-Based Education) telah muncul
pada tahun 60-an, sejak pertama kali dikembangkan program pembelajaran berbasis
komputer (Computer-Based Instruction).
Computer Based Instruction (CBI) merupakan
bentuk aplikasi komputer yang diterapkan dalam pembelajaran. Pada awalnya,
penerapan Computer-Based Education
popular menggunakan program Computer-Assisted
Instruction (CAI),
Computer-Assisted Learning (CAL), Computer-Managed Instruction (CMI), Computer-Assisted Testing, dan Computer-Assisted Guidance.
Terminologi penggunaan komputer dalam
bidang pembelajaran merupakan masalah debatable.
Bentuk CAI, CBI dan CAL seringkali digunakan untuk mendeskripsikan aplikasi
komputer dalam pembelajaran. CAI mampu menjangkau strategi belajar yang lebih
luas dan kompleks, karena CAI mengaplikasikan pendekatan belajar terprogram. Di
mana upaya mahasiswa dalam mencapai kompetensi, dilakukan kegiatan belajar
melalui tahapan-tahapan pembelajaran tertentu (Simoson dan Thompson, 1990).
Bentuk pembelajaran dengan CAI biasanya diinteprestasikan sebagai suatu pendekatan
komputer untuk menyampaikan informasi kepada mahasiswa, sehingga banyak bentuk
CAI mengacu pada program komputer drill
and practice serta tutorial. Pada awalnya, CAI dan CAL hanya mampu
menyajikan materi ajar dalam bentuk teks dan grafik.
Perkembangan teknologi komputer saat
ini, telah mengubah konsep multimedia. Pada era 60-an, akronim kata multimedia
dalam taksonomi teknologi pendidikan bukan istilah yang asing. Pada saat itu,
multimedia diartikan kumpulan/gabungan dari berbagai peralatan media yang
berbeda yang digunakan untuk presentasi. Pada tahun 90-an, memaknai Multimedia
transmitting text, audio and graphics in real time. Mulitmedia juga
merupakan suatu sistem komunikasi interaktif berbasis komputer yang mampu
menciptakan, menyimpan, menyajikan dan mengakses kembali informasi berupa teks,
grafik, suara, video atau animasi. Multimedia interaktif mempunyai potensi
untuk digunakan dalam pembelajaran dengan berbagai strategi, khususnya sebagai
alat bantu pembelajaran untuk tutorial interaktif dan buku pedoman. Pengembangan
pembelajaran multimedia interaktif mengacu pada philosifi konstruktivisme, yang
memungkinkan kegiatan pembelajaran secara eksplisit masih diperlukan.
(Heinich dkk : 1986 ) mengemukakan sejumlah kelebihan
dan juga kelemahan yang ada pada media komputer atau komputer sebagai media
pembelajaran. Komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik
terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi peserta didik. Dengan bantuan
komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record keeping), komputer dapat di program untuk memeriksa dan
memberikan skors hasil belajar secara otomatis. Komputer juga dapat dirancang
agar dapat memberikan perskripsi atau saran bagi peserta didik untuk melakukan
kegiatan belajar tertentu.[3]
Kelebihan komputer adalah kemampuan dalam
mengintegrasikan komponen warna, musik, dan animasi grafik (graphic animation). Hal ini menyebabkan komputer mampu
menyampaikan materi pelajaran dengan tingkat realisme yang tinggi. Hal ini menyebabkan
program komputer sering dijadikan sering dijadikan sarana untuk melakukan
kegiatan belajar yang bersifat simulasi. Sedangkan kelemahan program
pembelajaaran berbasis komputer (CAI), yaitu sebagai berikut :
1.
Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang
telah diprogramkan.
2.
Memerlukan peralatan (komputer) multimedia.
3.
Perlu persyratan minimal prosesor, memori kartu grafis
dan monitor.
4.
Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu
ditambahkan petunjuk pemanfaatan (learning
guides).
5.
Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional.
6.
Pengembangannya
memerlukan waktu yang cukup lama.[4]
B. Pembelajaran Berbasis Internet
Internet adalah gabungan dari
jaringan-jaringan komputer (LAN) diseluruh dunia yang saling terhubung.
Sedangkan disisi lain internet juga merupakan sumber informasi global yang
memanfaatkan kumpulan jaringan-jaringan komputer tersebut sebagai medianya.
Dengan demikian, internet adalah jaringan global yang menghubungkan beribu-ribu
bahkan berjuta-juta jaringan komputer (local/wide
areal network) dan komputer pribadi (stand
alone), memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya dapat
menghubungi banyak komputer kapan saja, dan dari mana saja dibelahan bumi ini
untuk mengirim berita, memperoleh informasi ataupun mentransfer data (Murni,
2008:6).[5]
Penggunaan internet untuk keperluan
pembelajaran yang semakin meluas terutama dinegara-negara maju merupakan fakta
yang menunjukkan bahwa dengan media ini dimungkinkan diselenggarakannya proses
pembelajaran yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan
karakteristik internet yang cukup khas, sehingga diharapkan sebagai media
pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti
radio, televisi, CD-ROM interaktif dan lain-lain.
Diantara keseluruhan fasilitas
internet tersebut terdapat lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan
untuk keperluan pembelajaran (Purbo, 1996), yaitu e-mail, Mailing List
(milis), Newgroup, File Transfer Protocol
(FTP), dan World Wide Web (WWW).
Adapun kegunaan dari masing-masing fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
1. E-mail
E-mail (Electronic Mail)
atau surat elektronik memumgkinkan seseorang mengirim dan menerima surat
melalui internet. E-mail merupakan
fasilitas yang paling sederhana, paling mudah penggunaanya dan digunakan secara
luas oleh pengguna komputer. E-mail
merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan komunikasi
yang bersifat tidak sinkron (asynchronous
communication mode) atau tidak bersifat real
time. Tetapi justru karakteristik seperti itulah yang menjadi e-mail
menjadi sarana komunikasi paling murah. Dengan e-mail, penerima bisa menerima pesan kurang dari 1 menit bahkan
hanya 5-10 detik. Pada e-mail biaya
akan sama untuk semua jarak yaitu hanya
senilai pulsa lokal.
2. Mailing list (milis)
Mailing
list merupakan perluasan penggunaan e-mail, dengan fasilitas ini peserta didik yang telah memiliki
alamat e-mail bisa bergabung dalam
suatu kelompok diskusi, dan melalui milis ini bisa melakukan diskusi untuk
memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama, dengan saling memberikan
saran pemecahan (brain storming).
Komunikasi melalui milis ini memiliki sifat yang sama dengan e-mail, yaitu
bersifat tidak sinkron (asynchronous
communication mode) atau bersifat un-real
time.
3. File transfer
protocol (FTP)
FTP adalah fasilitas internet yang
memberikan kemudahan kepada pengguna untuk dapat mengirimkan (upload) dan mengambil arsip file (download) disuatu server yang terhubung
ke internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai arsip (file), yang memamg diizinkan untuk
diambil oleh pengguna lain yang membutuhkanya. File ini bisa berupa hasil
penelitian, artikel-artikel jurnal dan lain-lain. Di samping itu, FTP juga
digunakan untuk meng-upload file materi situs (homepage) sehingga bisa diaksese oleh pengguna dari seluruh pelosok
dunia.
4. New group
New
group dalam internet adalah fasilitas
untuk melakukan komunikasi antara dua orang atau lebih secara serempak dalam
pengertian waktu yang sama, dan dengan demikian berarti komunikasi yang
dilakukan adalah komunikasi yang sinkron. Bentuk pertemuan ini lazim disebut
sebagai konferensi, dan fasilitas yang digunakan bisa sepenuhnya multimedia (audio-visual) dengan menggunakan
fasilitas video conferensing, ataupun
teks saja atau teks dan audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC).
5. Word Wide Web (www)
WWW merupakan kumpulan koleksi
besar tentang berbagai maacam dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server
diseluruh dunia, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam format hypertext dan hypermedia, dengan menggunakan hypertext
markup language (HTML) yang dimungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang satu dengan yang lain
atau bagian dari dokumen yang satu dengan bagian yang lainnya, baik dalam
bentuk teks, visual dan lain-lainnya.
C. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, pemanfaatan teknologi informasi dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1.
Managemen Sistem
Informasi
Pemanfaatan teknologi
informasi untuk menjalankan sitem informasi memungkinkan aliran informasi
berjalan dengan cepat dan akurat. Database
online yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan perguruan tinggi memudahkan
terjadinya pertukaran informasi dan data dengan cepat. Kemudahan ini berarti
efisiensi pelaksanaan pendidikan dalam segala hal. Sistem informasi akademik
dengan database online di lembaga
pendidikan sangat membantu orang tua untuk mendapatkan informasi perkembangan
anaknya setiap kemudahan-kemudahan informasi bagi peserta didik, orang tua
maupun masyarakat.
Keberadaan WEB interaktif
lembaga pendidikan memudahkan komunikasi antara lembaga pendidikan dengan
masyarakat pelanggan. Visi, misi dan profil lembaga pendidikan dengan mudah
dapat diketahui oleh masyarakat secara umum, sehingga akan berdampak pada
meningkatnya minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut. WEB
akademik memberikan kemudahan peserta didik, dosen, karyawan, orang tua, dan
masyarakat, seperti kemajuan-kemajuan akademik peserta didik, perkembangan
harian, kewajiban administrasi, pendaftaran mahasiswa baru dan lain-lain.
2.
E-learning
Menurut Onno W. Purbo (2002:23),
E-learning merupakan bentuk teknologi
informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui e-learning belajar tidak lagi dibatasi
oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Belajar mandiri berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui e-learning mendorong peserta didik untuk
melakukan analisa dan sintesa pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan
informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri.
Peserta didik dirasang untuk
melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. E-learning
dilakukan melalui jaringan internet, sehingga sumber belajar bukan hanya guru, tetapi
juga siapa saja yang ada diberbagai belahan dunia. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan
oleh peserta didik untuk belajar melalui e-learning
diantaranya: ebook, e-library,
interaksi dengan pakar, email, mailling list, news group, world wide web
(www), dan lain-lain. Situs-situs yang menyediakan e-learning beberapa diantaranya
yaitu: educasi.net, ilmu komputer, plasa.com, pintar media.com dan banyak lagi situs lainnya. Pelaksanaan e-learning dapat dilakukan berbagai
pihak. Perguruan tinggi diharapkan mampu untuk menyelenggarakan e-learning sendiri. Secara sederhana e-learning dapat dilaksanakan oleh dosen
dengan membuat situs sendiri atau situs perguruan tinggi yang di-link dengan
situs-situs yang berkaitan dengan pelajarannya Situs dapat diisi dengan materi
pelajaran yang dapat divisualisasikan, tugas-tugas dan evaluasi.[6]
Media Pembelajaran
Pemanfaatan teknologi
informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan internet dalam e-learning maupun penggunaan komputer
sebagai media interaktif. Diharapkan dengan penggunaan media ini dapat
merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian
rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi. Selain itu, proses pembelajaran
akan lebih efektif karena penggunaan media pembelajaran memungkinkan
teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru-peserta didik seperti
fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan. Para peneliti menemukan bahwa
ada berbagai cara peserta didik dalam memproses informasi belajar yang bersifat
unik. Sebagian mahasiswa lebih mudah memproses informasi belajar secara visual,
sebagian lain lebih mudah memproses informasi melalui suara (auditorial), dan sebagian lain lebih
mudah memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan/praktek
langsung atau kinestetik (Bobby DePorter & Mike Hernacki, 1999).
Secara umum pemanfaatan
teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat dikategorikan menjadi tiga
kelompok. Pemanfaatan kelompok pertama, sebagai media penyampaian materi
ajar, yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Instruksional
(CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan
jenis ini, materi belajar yang hendak disampaikan kepada peserta didik dikemas
dalam suatu perangkat lunak (program). Peserta didik kemudian dapat belajar
dengan cara menjalankan program atau perangkat lunak tersebut di komputer. Bila
dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket program pembelajaran untuk
melakukan simulasi atau materi praktek, yang juga dapat memberikan umpan balik
secara langsung terhadap kemajuan belajar peserta didik tersebut melalui
rekaman hasil evaluasi belajar. Pemanfaatan kelompok kedua memanfaatkan
teknologi informasi sebagai media pendistribusian materi ajar melalui jaringan
internet. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, atau pun
program belajar interaktif (CAI atau CBI). Materi ajar ini kemudian ditempatkan
di sebuah server yang tersambung ke internet, sehingga dapat diambil
oleh peserta didik baik dengan menggunakan web broser atau file
transport protocol (aplikasi pengiriman file). Pemanfaatan kelompok ketiga
memanfaatkan teknologi informasi sebagai media komunikasi dengan
pakar, atau narasumber, atau peserta didik yang lainnya (teleconferences).
Momen komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak
bisa dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh
peserta didik yang lain atau oleh guru.
Dengan demikian, peserta
didik bisa mendapat umpan balik dari pakar atau dari nara sumber serta dari
teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman
materi ajar.[7]
Secara umum, peran TIK dalam
lingkungan pendidikan dapat dirasakan oleh para siswa, sekolah, dan orang tua.
1.
Bagi Para Siswa
atau Mahasiwa
Komputer dan jaringan komputer (internet dan internet)
memberikan kemudahan bagi para siswa atau mahasiswa para siswa dapat memperoleh
bahan-bahan pembelajaran melalui perpustakaan elektronik (e-library) atau buku elektronik (e-book) untuk mendapatkan koleksi perpustakaan berupa buku, modul,
jurnal, majalah, atau surat kabar. Kehadiran internet juga memungkinkan
dilakukannya pembelajaran jarak jauh (e-learning).
Maksudnya untuk mendapatkan materi pembelajaran, para siswa atau mahasiswa
tidak harus terikat dengan ruang dan waktu di ruang kelas pada jam-jam
pelajaran. Mereka dapat memperoleh materi melalui komputer di rumah yang
tersambung dengan internet atau melalui warnet warnet yang memberikan layanan
akses internet. Bahkan, dimungkinkan para siswa atau mahasiswa melakukan
komunikasi dengan guru atau dosen melalui fasilitas e-mail atau berbicara atau bertatap muka melalui fasilitas teleconference/video-coference.
2. Bagi guru atau sekolah
Di samping untuk kegiatan pembelajaran, teknilogi
informasi dan komunikasi juga dapat digunakan untuk kegiatan adminitratif para
guru. Misalnya, mengetahui data siswa, seperti nama, orang tua siswa, asal, latar
belakang pendidikan sebelumnya, maupun data akademik seperti jadwal, nilai-nilai
siswa, dan catatan prestasi. Kegiatan pemprosesan nilai untuk menentukan nilai
rata rata, ranking, kelulusan, dan kejuaraan sekolah dapat dilakukan dengan
mudah, cepat, dan tepat.
3. Bagi orang tua
Penguna teknologi informasi dan komunikasi
memungkinkan orang tua dapat memantau perkembangan pendidikan anaknya melalui
komputer dan internet. Sehingga, mereka dapat mengetahui dan melihat hasil
pembelajaran anaknya. Mulai nilai harian, penugasan, nilai ujian, dan prestasi
secara keseluruhan .
KESIMPULAN
Dari makalah ini kita dapat
menyimpulkan bahwa teknologi informasi adalah fasilitas-fasilitas yang terdiri dari perangkat keras dan
perangkat lunak dalam mendukung dan meningkatkan kualitas informasi untuk
setiap lapisan masyarakat secara cepat dan berkulitas, teknologi informasi
dapat membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan
menyebarkan informasi. Seiring berkembangnya kemajuan teknologi pada dunia
dimanfaatkan oleh dunia pendidikan, dimana dalam pembelajaran teknologi
informasi digunakan oleh guru maupun pelajar dalam mempermudah mencari
informasi melalui komputer dan internet sesuai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran berbantuan
komputer adalah salah satu media
pembelajaran yang sangat menarik dan mampu meningkatkan motivasi belajar
peserta didik. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran interaktif dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk, sedangkan penggunaan internet dalam pembelajaran yang
semakin meluas terutama dinegara-negara maju merupakan fakta yang menunjukkan
bahwa dengan media ini dimungkinkan diselenggarakannya proses pembelajaran yang
lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik internet
yang cukup khas, sehingga diharapkan sebagai media pembelajaran sebagaimana
media lain telah dipergunakan sebelumnya
DAFTAR RUJUKAN
CH, Terra & Kadir, Abdul, Pengenalan Teknologi
Informasi Yogyakarta: Andi Offset,
2003.
Deporter, Bobby, Quantum Learning, Jakarta :
Kaifa, 2008.
Murni, Sylvianai, Pemanfaatan ICT dalam Pendidikan, Jakarta : Makalah Seminar Nasional
The Power Of ICT In Education, PPs
UNJ. 2008.
W. Purbo, Onno, Teknologi e-Learning, Jakarta :
Elex Media Komputindo, 2003.
Warsita,
Bambang, Teknologi pembelajaran, jakarta
: rineka cipta, 2008.
makalah ini dipresentasikan oleh Mhs PGMI IAI Sambas, YUNIKA, AGUS
RIADI, ERVINA
PUSPITASARI, SISKA.
[1] Abdul
Kadir & Terra CH. Pengenalan Teknologi Informasi (Yogyakarta: Andi
Offset. 2003) Hlm. 67.
[2] Ibid..., hlm. 68
[3] Ibid..., hlm. 138
[4]
Bambang warsita. Teknologi pembelajaran (jakarta: rineka
cipta. 2008). Hlm.138
[5] Sylviana Murni, Pemanfaatan ICT dalam Pendidikan, (Jakarta
: Makalah Seminar Nasional The Power Of
ICT In Education, PPs UNJ. 2008), hlm 6.
[6] Onno W.
Purbo. Teknologi e-Learning, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003),
hlm. 23 .
[7] Bobby DePorter,
Quantum Learning, (Jakarta: Kaifa, 2008), hlm.43 .