Minggu, 12 November 2017

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN



                                                        ABSTRAK


 Perkembangan Teknologi Informasi sekarang ini berkembang dengan pesat dan berdampak pada dunia pendidikan. Perkembangan yang dimaksud adalah segala bentuk pemanfaatan komputer dan internet untuk pembelajaran. Teknologi Informasi mampu menjangkau strategi belajar yang lebih luas dan kompleks  dengan bantuan komputer dan internet. Guru dapat menggunakan pembelajaran dengan bantuan komputer untuk mempermudah transfer ilmu. Selain itu, dengan pembelajaran berbasis internet baik siswa ataupun guru dapat dengan mudah mengakses informasi. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan internet ataupun penggunaan komputer sebagai media interaktif untuk dapat dengan cepat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efektif. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran yaitu sebagai media penyampaian materi ajar yang dibuat dalam suatu program.
Pemanfaatan Teknologi Informasi berkontribusi besar dalam kemaju pendidikan. Teknologi informasi juga harus disesuaikan dengan sifat dan tujuan pembelajaran. Di mana teknologi informasi diharapkan bisa membantu memecahkan permasalahan pendidikan yang sedang dihadapi.

Kata Kunci : Pembelajaran berbantuan komputer, pembelajaran berbasis internet, pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan.



PEMBAHASAN

A.   Pengertian Teknologi Informasi
Seiring perkembangan zaman, kecanggihan teknologi tak dapat dipisahkan dari kehidupan. Kemajuan tersebut juga berdampak pada pendidikan. Yaitu teknologi informasi.
Menurut William & Sawyer (Abdul Kadir & Terra CH, 2003), teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi, yang membawa data, suara, dan video. Definisi ini memperlihatkan bahwa dalam teknologi informasi pada dasarnya terdapat dua komponen utama yaitu teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi komputer yaitu teknologi yang berhubungan dengan komputer termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer. Sedang teknologi komunikasi yaitu teknologi yang berhubungan perangkat komunikasi jarak jauh, seperti telepon, feximil, dan televisi.[1]
Sedangkan para ahli lainnya mengemukakan bahwa teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hard-ware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirim, mengolah, menafsir ,menyimpan, mengorganisasikan dan menggunakan data secara bermakna. Adapun fungsi teknologi informasi dalam pendidikan : Sebagai gudang ilmu, sebagai alat bantu pembelajaran, sebagai fasilitas pendidikan, sebagai standar kompetensi, sebagai penunjang administrasi, sebagai alat bantu manajemen sekolah, sebagai infrastuktur  pendidikan (Indrajit, 2004:56).[2]
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan teknologi informasi adalah suatu teknologi sebagai implementasi dari kemajuan zaman di mana menggabungkan antara jaringan nirkabel dan sebagainya untuk membantu manusia.
Teknologi yang dimaksud di sini adalah segala bentuk pemanfaatan komputer dan internet untuk pembelajaran. Ada banyak definisi dari pembelajaran berbasis komputer. Media pembalajaran berbasis komputer, atau biasa disebut pembelajaran berbantuan komputer (Computer Assisted Instructional/CAI) adalah salah satu media pembelajaran yang sangat menarik dan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran interaktif dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, di antaranya progam Computer-Assisted Learning (CAL), konferensi komputer, surat elektronik atau electronik mail (e-mail) dan komputer multimedia yang kemudian disebut multimedia pembelajaran interaktif. Pembelajaran melalui CAI ini bersifat off-line sehingga dalam penggunaannya tidak tergantung pada adanya akses ke internet.
Program pembelajaran berbantuan komputer ini memanfaatkan seluruh kemampuan komputer, terdiri dari gabungan hampir seluruh media, yaitu: teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi. Seluruh media tersebut secara konvergen, akan saling mendukung dan melebur menjadi satu media yang luar biasa kemampuannya. Salah satu keunggulan media komputer ini yang tidak dimiliki oleh berbagai media lain, ialah kemampuannya untuk memfasilitasi interaktivitas peserta didik dengan sumber belajar (content) yang ada pada komputer (Man And Machine Interactivity).
Pendidikan berbasis komputer (Computer-Based Education) telah muncul pada tahun 60-an, sejak pertama kali dikembangkan program pembelajaran berbasis komputer (Computer-Based Instruction). Computer Based Instruction (CBI) merupakan bentuk aplikasi komputer yang diterapkan dalam pembelajaran. Pada awalnya, penerapan Computer-Based Education popular menggunakan program Computer-Assisted Instruction (CAI), Computer-Assisted  Learning (CAL), Computer-Managed Instruction (CMI), Computer-Assisted Testing, dan Computer-Assisted Guidance.
Terminologi penggunaan komputer dalam bidang pembelajaran merupakan masalah debatable. Bentuk CAI, CBI dan CAL seringkali digunakan untuk mendeskripsikan aplikasi komputer dalam pembelajaran. CAI mampu menjangkau strategi belajar yang lebih luas dan kompleks, karena CAI mengaplikasikan pendekatan belajar terprogram. Di mana upaya mahasiswa dalam mencapai kompetensi, dilakukan kegiatan belajar melalui tahapan-tahapan pembelajaran tertentu (Simoson dan Thompson, 1990). Bentuk pembelajaran dengan CAI biasanya diinteprestasikan sebagai suatu pendekatan komputer untuk menyampaikan informasi kepada mahasiswa, sehingga banyak bentuk CAI mengacu pada program komputer drill and practice serta tutorial.  Pada awalnya, CAI dan CAL hanya mampu menyajikan materi ajar dalam bentuk teks dan grafik.
Perkembangan teknologi komputer saat ini, telah mengubah konsep multimedia. Pada era 60-an, akronim kata multimedia dalam taksonomi teknologi pendidikan bukan istilah yang asing. Pada saat itu, multimedia diartikan kumpulan/gabungan dari berbagai peralatan media yang berbeda yang digunakan untuk presentasi. Pada tahun 90-an, memaknai  Multimedia transmitting text, audio and graphics in real time. Mulitmedia juga merupakan suatu sistem komunikasi interaktif berbasis komputer yang mampu menciptakan, menyimpan, menyajikan dan mengakses kembali informasi berupa teks, grafik, suara, video atau animasi. Multimedia interaktif mempunyai potensi untuk digunakan dalam pembelajaran dengan berbagai strategi, khususnya sebagai alat bantu pembelajaran untuk tutorial interaktif dan buku pedoman. Pengembangan pembelajaran multimedia interaktif mengacu pada philosifi konstruktivisme, yang memungkinkan kegiatan pembelajaran secara eksplisit masih diperlukan.
(Heinich dkk : 1986 ) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada media komputer atau komputer sebagai media pembelajaran. Komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi peserta didik. Dengan bantuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record keeping), komputer dapat di program untuk memeriksa dan memberikan skors hasil belajar secara otomatis. Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan perskripsi atau saran bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar tertentu.[3]
Kelebihan komputer adalah kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik, dan animasi grafik (graphic animation). Hal ini menyebabkan komputer mampu menyampaikan materi pelajaran dengan tingkat realisme yang tinggi. Hal ini menyebabkan program komputer sering dijadikan sering dijadikan sarana untuk melakukan kegiatan belajar yang bersifat simulasi. Sedangkan kelemahan program pembelajaaran berbasis komputer (CAI), yaitu sebagai berikut :
1.           Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan.
2.           Memerlukan peralatan (komputer) multimedia.
3.           Perlu persyratan minimal prosesor, memori kartu grafis dan monitor.
4.           Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan (learning guides).
5.           Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional.
6.           Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama.[4]

B.       Pembelajaran Berbasis Internet
Internet adalah gabungan dari jaringan-jaringan komputer (LAN) diseluruh dunia yang saling terhubung. Sedangkan disisi lain internet juga merupakan sumber informasi global yang memanfaatkan kumpulan jaringan-jaringan komputer tersebut sebagai medianya. Dengan demikian, internet adalah jaringan global yang menghubungkan beribu-ribu bahkan berjuta-juta jaringan komputer (local/wide areal network) dan komputer pribadi (stand alone), memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya dapat menghubungi banyak komputer kapan saja, dan dari mana saja dibelahan bumi ini untuk mengirim berita, memperoleh informasi ataupun mentransfer data (Murni, 2008:6).[5]
Penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran yang semakin meluas terutama dinegara-negara maju merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini dimungkinkan diselenggarakannya proses pembelajaran yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik internet yang cukup khas, sehingga diharapkan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM interaktif dan lain-lain.
Diantara keseluruhan fasilitas internet tersebut terdapat lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran (Purbo, 1996), yaitu e-mail, Mailing List (milis), Newgroup, File Transfer Protocol (FTP), dan World Wide Web (WWW). Adapun kegunaan dari masing-masing fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
1.      E-mail
E-mail (Electronic Mail) atau surat elektronik memumgkinkan seseorang mengirim dan menerima surat melalui internet. E-mail merupakan fasilitas yang paling sederhana, paling mudah penggunaanya dan digunakan secara luas oleh pengguna komputer. E-mail merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan komunikasi yang bersifat tidak sinkron (asynchronous communication mode) atau tidak bersifat real time. Tetapi justru karakteristik seperti itulah yang menjadi e-mail menjadi sarana komunikasi paling murah. Dengan e-mail, penerima bisa menerima pesan kurang dari 1 menit bahkan hanya 5-10 detik. Pada e-mail biaya akan sama untuk semua  jarak yaitu hanya senilai pulsa lokal.
2.      Mailing list (milis)
Mailing list merupakan perluasan penggunaan e-mail, dengan fasilitas ini peserta didik yang telah memiliki alamat e-mail bisa bergabung dalam suatu kelompok diskusi, dan melalui milis ini bisa melakukan diskusi untuk memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama, dengan saling memberikan saran pemecahan (brain storming). Komunikasi melalui milis ini memiliki sifat yang sama dengan e-mail, yaitu bersifat tidak sinkron (asynchronous communication mode) atau bersifat un-real time.
3.      File transfer protocol (FTP)
FTP adalah fasilitas internet yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk dapat mengirimkan (upload) dan mengambil arsip file (download) disuatu server yang terhubung ke internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai arsip (file), yang memamg diizinkan untuk diambil oleh pengguna lain yang membutuhkanya. File ini bisa berupa hasil penelitian, artikel-artikel jurnal dan lain-lain. Di samping itu, FTP juga digunakan untuk meng-upload file materi situs (homepage) sehingga bisa diaksese oleh pengguna dari seluruh pelosok dunia.
4.      New group
New group dalam internet adalah fasilitas untuk melakukan komunikasi antara dua orang atau lebih secara serempak dalam pengertian waktu yang sama, dan dengan demikian berarti komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi yang sinkron. Bentuk pertemuan ini lazim disebut sebagai konferensi, dan fasilitas yang digunakan bisa sepenuhnya multimedia (audio-visual) dengan menggunakan fasilitas video conferensing, ataupun teks saja atau teks dan audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC).
5.      Word Wide Web (www)
WWW merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai maacam dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server diseluruh dunia, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam format hypertext dan hypermedia, dengan menggunakan hypertext markup language (HTML) yang dimungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang satu dengan yang lain atau bagian dari dokumen yang satu dengan bagian yang lainnya, baik dalam bentuk teks, visual dan lain-lainnya.

C.   Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, pemanfaatan teknologi informasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.        Managemen Sistem Informasi
Pemanfaatan teknologi informasi untuk menjalankan sitem informasi memungkinkan aliran informasi berjalan dengan cepat dan akurat. Database online yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan perguruan tinggi memudahkan terjadinya pertukaran informasi dan data dengan cepat. Kemudahan ini berarti efisiensi pelaksanaan pendidikan dalam segala hal. Sistem informasi akademik dengan database online di lembaga pendidikan sangat membantu orang tua untuk mendapatkan informasi perkembangan anaknya setiap kemudahan-kemudahan informasi bagi peserta didik, orang tua maupun masyarakat.
Keberadaan WEB interaktif lembaga pendidikan memudahkan komunikasi antara lembaga pendidikan dengan masyarakat pelanggan. Visi, misi dan profil lembaga pendidikan dengan mudah dapat diketahui oleh masyarakat secara umum, sehingga akan berdampak pada meningkatnya minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut. WEB akademik memberikan kemudahan peserta didik, dosen, karyawan, orang tua, dan masyarakat, seperti kemajuan-kemajuan akademik peserta didik, perkembangan harian, kewajiban administrasi, pendaftaran mahasiswa baru dan lain-lain.
2.        E-learning
Menurut Onno W. Purbo (2002:23), E-learning merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui e-learning belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui e-learning mendorong peserta didik untuk melakukan analisa dan sintesa pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri.
Peserta didik dirasang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. E-learning dilakukan melalui jaringan internet, sehingga sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga siapa saja yang ada diberbagai belahan dunia. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui e-learning diantaranya: ebook, e-library, interaksi dengan pakar, email, mailling list, news group, world wide web (www), dan lain-lain. Situs-situs yang menyediakan e-learning beberapa diantaranya yaitu: educasi.net, ilmu komputer, plasa.com, pintar media.com dan banyak lagi situs lainnya. Pelaksanaan e-learning dapat dilakukan berbagai pihak. Perguruan tinggi diharapkan mampu untuk menyelenggarakan e-learning sendiri. Secara sederhana e-learning dapat dilaksanakan oleh dosen dengan membuat situs sendiri atau situs perguruan tinggi yang di-link dengan situs-situs yang berkaitan dengan pelajarannya Situs dapat diisi dengan materi pelajaran yang dapat divisualisasikan, tugas-tugas dan evaluasi.[6]
Media Pembelajaran
Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan internet dalam e-learning maupun penggunaan komputer sebagai media interaktif. Diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru-peserta didik seperti fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan. Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam memproses informasi belajar yang bersifat unik. Sebagian mahasiswa lebih mudah memproses informasi belajar secara visual, sebagian lain lebih mudah memproses informasi melalui suara (auditorial), dan sebagian lain lebih mudah memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan/praktek langsung atau kinestetik (Bobby DePorter & Mike Hernacki, 1999).
Secara umum pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok. Pemanfaatan kelompok pertama, sebagai media penyampaian materi ajar, yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Instruksional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, materi belajar yang hendak disampaikan kepada peserta didik dikemas dalam suatu perangkat lunak (program). Peserta didik kemudian dapat belajar dengan cara menjalankan program atau perangkat lunak tersebut di komputer. Bila dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket program pembelajaran untuk melakukan simulasi atau materi praktek, yang juga dapat memberikan umpan balik secara langsung terhadap kemajuan belajar peserta didik tersebut melalui rekaman hasil evaluasi belajar. Pemanfaatan kelompok kedua memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pendistribusian materi ajar melalui jaringan internet. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, atau pun program belajar interaktif (CAI atau CBI). Materi ajar ini kemudian ditempatkan di sebuah server yang tersambung ke internet, sehingga dapat diambil oleh peserta didik baik dengan menggunakan web broser atau file transport protocol (aplikasi pengiriman file). Pemanfaatan kelompok ketiga memanfaatkan teknologi informasi sebagai media komunikasi dengan pakar, atau narasumber, atau peserta didik yang lainnya (teleconferences). Momen komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta didik yang lain atau oleh guru.
Dengan demikian, peserta didik bisa mendapat umpan balik dari pakar atau dari nara sumber serta dari teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.[7]
Secara umum, peran TIK dalam lingkungan pendidikan dapat dirasakan oleh para siswa, sekolah, dan orang tua.
1.        Bagi Para Siswa atau Mahasiwa
Komputer dan jaringan komputer (internet dan internet) memberikan kemudahan bagi para siswa atau mahasiswa para siswa dapat memperoleh bahan-bahan pembelajaran melalui perpustakaan elektronik (e-library) atau buku elektronik (e-book) untuk mendapatkan koleksi perpustakaan berupa buku, modul, jurnal, majalah, atau surat kabar. Kehadiran internet juga memungkinkan dilakukannya pembelajaran jarak jauh (e-learning). Maksudnya untuk mendapatkan materi pembelajaran, para siswa atau mahasiswa tidak harus terikat dengan ruang dan waktu di ruang kelas pada jam-jam pelajaran. Mereka dapat memperoleh materi melalui komputer di rumah yang tersambung dengan internet atau melalui warnet warnet yang memberikan layanan akses internet. Bahkan, dimungkinkan para siswa atau mahasiswa melakukan komunikasi dengan guru atau dosen melalui fasilitas e-mail atau berbicara atau bertatap muka melalui fasilitas teleconference/video-coference.
2.      Bagi guru atau sekolah
Di samping untuk kegiatan pembelajaran, teknilogi informasi dan komunikasi juga dapat digunakan untuk kegiatan adminitratif para guru. Misalnya, mengetahui data siswa, seperti nama, orang tua siswa, asal, latar belakang pendidikan sebelumnya, maupun data akademik seperti jadwal, nilai-nilai siswa, dan catatan prestasi. Kegiatan pemprosesan nilai untuk menentukan nilai rata rata, ranking, kelulusan, dan kejuaraan sekolah dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan tepat.
3.      Bagi orang tua
Penguna teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan orang tua dapat memantau perkembangan pendidikan anaknya melalui komputer dan internet. Sehingga, mereka dapat mengetahui dan melihat hasil pembelajaran anaknya. Mulai nilai harian, penugasan, nilai ujian, dan prestasi secara keseluruhan .



KESIMPULAN
Dari makalah ini kita dapat menyimpulkan bahwa teknologi informasi adalah fasilitas-fasilitas yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak dalam mendukung dan meningkatkan kualitas informasi untuk setiap lapisan masyarakat secara cepat dan berkulitas, teknologi informasi dapat membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan menyebarkan informasi. Seiring berkembangnya kemajuan teknologi pada dunia dimanfaatkan oleh dunia pendidikan, dimana dalam pembelajaran teknologi informasi digunakan oleh guru maupun pelajar dalam mempermudah mencari informasi melalui komputer dan internet sesuai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran berbantuan komputer adalah salah satu media pembelajaran yang sangat menarik dan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran interaktif dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, sedangkan penggunaan internet dalam pembelajaran yang semakin meluas terutama dinegara-negara maju merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini dimungkinkan diselenggarakannya proses pembelajaran yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik internet yang cukup khas, sehingga diharapkan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya

DAFTAR RUJUKAN

CH, Terra & Kadir, Abdul, Pengenalan Teknologi Informasi Yogyakarta: Andi    Offset, 2003.
Deporter, Bobby, Quantum Learning, Jakarta : Kaifa, 2008.
Murni, Sylvianai, Pemanfaatan ICT dalam Pendidikan, Jakarta : Makalah Seminar Nasional The Power Of ICT In Education, PPs UNJ. 2008.
W. Purbo, Onno, Teknologi e-Learning, Jakarta : Elex Media Komputindo, 2003.
Warsita, Bambang, Teknologi pembelajaran, jakarta : rineka cipta, 2008.

 

makalah ini dipresentasikan oleh Mhs PGMI IAI Sambas, YUNIKA, AGUS RIADI, ERVINA PUSPITASARI, SISKA
[1] Abdul Kadir & Terra CH. Pengenalan Teknologi Informasi (Yogyakarta: Andi Offset. 2003) Hlm. 67.
[2] Ibid..., hlm. 68
[3] Ibid..., hlm. 138
[4] Bambang warsita. Teknologi pembelajaran (jakarta: rineka cipta. 2008). Hlm.138
[5] Sylviana Murni, Pemanfaatan ICT dalam Pendidikan, (Jakarta : Makalah Seminar Nasional The Power Of ICT In Education, PPs UNJ. 2008), hlm 6.
[6] Onno W. Purbo. Teknologi e-Learning, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003), hlm. 23 .
[7] Bobby DePorter, Quantum Learning, (Jakarta: Kaifa, 2008), hlm.43 .